(Photo credit: Republika)
Kasus Covid-19 kembali muncul di Batam setelah nihil di awal pekan lebaran. Keterangan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana pada Batam Pos per 02 Mei 2022, Batam resmi nihil kasus aktif Covid-19. Namun catatan kasus aktif Covid-19 kembali bertambah pada Sabtu 7 Mei 2022 kemarin, dengan adanya 3 pasien aktif yang 2 di antaranya telah meninggal dunia.
Di antara kedua pasien meninggal, salah satunya adalah pria 47 tahun warga Bengkong Sadai yang sebelum meninggal dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Pasien tersebut dilaporkan belum pernah divaksin. Yang kedua adalah wanita 73 tahun warga Sei Jodoh Batuampar yang sebelumnya diisolasi mandiri dan belum pernah divaksin.
Adapun pasien yang masih terinfeksi Covid-19 adalah seorang perempuan 33 tahun warga Kampung Nias Kabil, Nongsa. Pada saat dilaporkan oleh Batam Pos (08/05/2022), ibu rumah tangga tersebut sedang menjalani perawatan di RSBK dalam kondisi telah dua kali vaksin.
Satgas Penanganan Covid-19 kota Batam mencatat tidak adanya penambahan pasien baru maupun meninggal dunia pada Minggu, 8 Mei 2022.
Waspada Hepatitis
Sementara itu, dalam himbauan waspada Hepatitis Akut yang sedang melanda sebagian wilayah dunia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi meminta warga untuk tidak panik.
Pencegahan dan mitigasi, lanjutnya, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, tetap memakai masker, minum air bersih, menjaga tempat makan dan minum yang bersih, memakai alat makan masing-masing, dan memakan makanan yang bersih serta matang.
- Buang air besar pada tempatnya.
- Jika menemukan anak dengan gejala seperti mual dan muntah, kulit dan bagian tubuh luar berubah warna menjadi kuning, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran atau pun kejang, demam tinggi, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Sebelumnya, pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan himbauan waspada terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah digolongkan sebagai kejadian luar biasa. Mulanya ditemukan di Skotlandia Tengah antara Januari – Maret 2022, per 21 April lalu tercatat 169 kasus di 10 negara Eropa, ditambah dua negara di luar Eropa yakni Israel dan Amerika Serikat. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun.