(President RI Joko Widodo dengan Pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk, dok. foto: Pikiran Rakyat)
Pemerintah sedang menggencarkan promosi investasi ke berbagai investor potensial luar negeri dengan memanfaatkan kunjungan dan forum internasional. Baik tingkat menteri, hingga Presiden Jokowi pun dikabarkan begitu giat mengundang para investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Elon Musk, Inggris, Swiss, Jepang, Arab Saudi, dan Amerika Serikat termasuk investor yang diundang oleh pemerintah sejak awal tahun ini.
Elon Musk, Green Battery, dan Nikel
Di sela-sela kunjungannya ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri KTT Khusus AS-ASEAN pertengahan Mei lalu, Presiden Jokowi berkesempatan mengunjungi pendiri perusahaan mobil listrik Tesla dan SpaceX, Elon Musk, Pada kesempatan tersebut, Elon menyambut baik undangan berinvestasi dari Presiden Jokowi dan menyatakan ketertarikan untuk menggali lebih lanjut kemungkinan dirinya berinvestasi baik melalui Tesla maupun SpaceX. Elon Musk juga mengungkapkan niatnya untuk berkunjung ke Indonesia di bulan November mendatang.
(Kunjungan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Tesla April lalu. Dok: Bisnis.com)
Kunjungan tersebut merupakan lanjutan dari arahan Presiden Jokowi kepada Menko Luhut untuk dapat bertemu dengan Elon Musk. Sebagaimana diketahui, Luhut mengadakan kunjungan ke kantor Elon Musk di Boca Chica, Texas, April lalu. Menko Luhut memanfaatkan kunjungan tersebut dengan mengundang Elon Musk untuk memproduksi green battery di Kalimantan Utara.
Namun, jelasnya, investasi Elon nampak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dimulai. Elon Musk sendiri nampak melirik tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah; salah satu tema paparan Luhut terkait green energy di Tesla Gigabyte Factory saat itu. Pada kesempatan kunjungan follow up utusan Tesla ke kantornya pada bulan Mei ini, Luhut menjelaskan ketertarikan Elon pada komoditas nikel sebagaimana gambaran utusan Elon Musk yang mengunjunginya.
Surat kabar Nikkei Asia (21/02/2022) mencatat bahwa Indonesia menghasilkan 23,7% dari total produksi nikel global pada tahun 2020.
Giat Intensif Promosi Investasi Para Menteri
Selain Menko Luhut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, serta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga dikabarkan sedang giat-giatnya promosi investasi di luar negeri. Menko Airlangga memanfaatkan kunjungan ke Swiss dalam rangka menghadiri pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos bulan Mei ini untuk mengajak beberapa investor. Dikabarkan, setidaknya ada 3 pihak investor yang diundang oleh Menteri Airlangga: Qualcomm, AMTD, dan pemerintah Arab Saudi.
Qualcomm, perusahaan semikonduktor, software, dan jasa teknologi wireless, ditemui oleh Airlangga di Qualcomm Haus, Davos, sementara institusi keuangan Hongkong AMTD Group ditemuinya di sela-sela kunjungan Davos. Pada keduanya, Airlangga menyampaikan tentang digitalisasi yang pasarnya merebak selama pandemi. Pada kesempatan pertemuan tersebut, CEO AMTD Calvin Choi menyampaikan sambutan baik atas tawaran Menteri Airlangga serta kesediaan untuk menggali lebih jauh potensi investasi di Indonesia terutama di sektor keuangan dan sektor riil.
Senada dengan itu, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi Faisal Al-Ibrahim, yang ditemui oleh Menteri Airlangga pada Minggu (22/05/2022) di Davos, menyampaikan minatnya untuk bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi di Arab Saudi, serta memperkuat kerja sama bidang kebudayaan yang selama ini telah terjalin sangat baik.
(Kunjungan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Tim di London, Maret lalu. Dok: Yahoo.com)
Demikian pula halnya dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, yang mengagendakan pertemuan dengan Menteri Investasi Inggris Lord Gerry Grimstone di sela kunjungan kerja di Davos, Swiss (25/05/2022). Sebagai lanjutan dari kunjungan kerja serta pertemuannya dengan Lord Grimstone di London Maret lalu, pertemuan tersebut menetapkan rencana penandatanganan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Inggris di 3 bidang prioritas yakni industri hilirisasi tambang nikel dan mineral lainnya yang menghasilkan nilai tambah, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan industri kesehatan saat KTT G20 di Indonesia nanti. Sebelumnya, Menteri Bahlil juga telah menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan BritishVolt di Kedubes RI London sebagai salah satu rencana potensial yang akan dikawalnya.
Sejalan dalam memanfaatkan forum internasional, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Koichi Hagiuda, Sabtu (21/05/2022). Selain tema pengembangan ekonomi kawasan, kedua menteri juga berdiskusi tentang kerja sama investasi Renewable Energy Investment in Hydroelectric Project.
(Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim bertemu Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Dok.: Tempo)
Kunjungan Delegasi Kedubes Amerika
Tidak kalah, sejak awal tahun Amerika Serikat melalui Duta Besarnya Sung Y. Kim telah menjajaki peluang investasi dengan mengunjungi Batam dan Natuna serta bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, 29-30 Maret lalu. Kunjungan tersebut ditindaklanjuti dengan pengiriman delegasi Kedubes AS untuk RI pada bulan Mei ini ke kantor Pemerintah Kota Batam, untuk menegaskan kembali rencana pembangunan industri manufaktur di Batam. Disampaikan pada kunjungan Mei tersebut bahwa akan delegasi yang cukup besar dari Amerika Serikat akan mengunjungi Batam di bulan Oktober nanti.