Jajaki Peluang Investasi Inggris, Pemerintah Gandeng BP Batam

(Kepala BP Batam Muhammad Rudi (kanan) bersama Associate Director of Global Engagement University of Nottingham, David Ouchterloine. Dok. Foto: BP Batam)

Dipimpin Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Delegasi BP Batam menjadi salah satu anggota Delegasi Pemerintah Indonesia dalam lawatannya ke Inggris yang dimulai pada Senin, 3 Oktober 2022 lalu. Dalam kunjungan yang diadakan untuk memenuhi undangan Pemerintah Inggris untuk menjajaki potensi kerja sama dengan Pemerintah Indonesia tersebut, pemerintah turut menggandeng sejumlah Kementerian dan pemerintah daerah yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Pemerintah daerah Jawa Timur dan Malang.

Jadwal Promosi Investasi KEK

Delegasi BP Batam diagendakan untuk mempromosikan investasi, khususnya dengan berbagi informasi perihal kebijakan utamanya investasi sektor pendidikan dan perguruan tinggi di KEK Indonesia. KEK menjadi akselerasi pemerintah untuk menarik minat investasi asing.

“Pemerintah Inggris ingin bangun kerja sama dengan kita, untuk itu pemerintah Indonesia mengundang beberapa daerah yang potensial untuk ikut dalam kunjungan ini termasuk Batam,” jelas Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Agenda promosi KEK Batam tersebut jadwalnya dilakukan pada empat (4) tempat, yaitu Universitas Nottingham, Universitas Exeter, Universitas London, dan King’s College London. KEK Nongsa diberi perhatian khusus pada promosi kali ini, mengingat potensinya di bidang riset, ekonomi digital, teknologi industri kreatif, pariwisata, dan pendidikan. Namun, BP Batam juga akan turut menyampaikan pengembangan yang tengah dilakukan pada KEK Kesehatan Internasional dan KEK Aerocity. 

Kabar Dari Inggris dan Sambutan Nottingham University

Di Inggris, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, berkesempatan menyampaikan keunggulan Batam sebagai tujuan investasi. 

“Batam sedang dikembangkan sebagai hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light and valuable, industri digital dan kreatif, international trade and finance center dan integrated health tourism,” Muhammad Rudi menyampaikan di Park Campus – Nottingham University, Inggris, Selasa (4/10/2022).

Rudi melanjutkan, “Batam kota industri dan jasa yang lokasinya berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, untuk meningkatkan daya saing Batam, dibutuhkan SDM yang berkualitas. Untuk itu mereka harus mempunyai akses ke pendidikan internasional yang berkualitas juga.” 

Lawatan tersebut, menurut Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian, Satya Bhakti Parikesit selaku Juru Bicara Delegasi Indonesia, digunakan oleh BP Batam untuk mengundang beberapa Universitas Inggris termasuk Nottingham University untuk mendirikan universitas di Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Batam. 

Menyambut baik kunjungan Pemerintah Indonesia, Associate Director of Global Engagement, David Ouchterloine, menyampaikan bahwa University of Nottingham merupakan penyumbang terbesar ke-6 dalam menciptakan lapangan kerja di Kota Nottingham, yakni sebanyak 8.000 di kota Nottingham, selain total 18.417 pekerjaan di seluruh Inggris. Belum lagi, terhitung 838 juta poundsterling PDB Inggris, dihasilkan oleh Nottingham University, yang 700 juta poundsterling di antaranya untuk penghasilan Kota Nottingham. Mahasiswa internasional di Nottingham University pun menyumbang 106.3 juta poundsterling per tahunnya untuk Inggris. 

Peta Jalan Kemitraan Inggris-Indonesia

Sebelumnya, pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Foreign Secretary Inggris Liz Truss pada 19 April 2022 lalu meluncurkan Peta Jalan Kemitraaan Pemerintah Inggris dan Pemerintah Indonesia. Kemitraan tersebut mencakup lima (5) bidang kerja sama: 

  1. Bidang perdagangan, investasi, dan ekonomi; 
  2. Bidang pertahanan, keamanan, dan politik; 
  3. Bidang perubahan iklim, karbon rendah, dan pembangunan berkesinambungan; 
  4. Bidang riset dan inovasi, life sciences, kesehatan, dan pendidikan; dan 
  5. Bidang luar negeri, multilateral, dan regional. 

Promosi investasi di Inggris kali ini berpotensi mendukung pertukaran antara kedua negara khususnya dalam bidang pendidikan serta riset dan inovasi. Dalam poin 29b bidang riset dan inovasi, kemitraan Inggris-Indonesia akan melibatkan pertukaran dalam bidang riset dan inovasi berbagai disiplin keilmuan. Sementara itu, poin 30a Kertas Kebijakan (Policy Paper) bidang pendidikan UK-Indonesia Partnership menjelaskan tentang rencana mempromosikan Indonesia sebagai tujuan prioritas penempatan mahasiswa dan/atau pelajar Inggris, serta membangun kemitraan pendidikan transnasional kedua negara. 

Universitas internasional yang membuka kampus di Kawasan Ekonomi Khusus di Batam tentunya berpeluang mendekatkan institusinya dengan pasar bukan hanya Indonesia, namun juga ASEAN dan lebih jauh lagi Asia Timur atau pun kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana cakupan yang tercantum dalam Kertas Kerjasama Kemitraan Inggris-Indonesi (UK-Indonesia Partnerships Policy Paper)

Bagikan: