(Foto: Kondisi Lapangan Jalan Hang Kesturi, Kabil. Dokumentasi BP Batam)
BP Batam menerima keluh kesah pelaku usaha industri Kabil terkait kondisi Jalan Hang Kesturi. Keluhan pelaku usaha kawasan industri Kabil tersebut disampaikan oleh President Director Kabil Integrated Industrial Estate, Peter Vincent, kepada Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.
Penyampaian keluh kesah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan di titik kerusakan jalan, tepatnya di Kawasan Industri Taiwan. Peter menyampaikan bahwa kerusakan parah yang terjadi pada jalan di depan Kawasan Industri Taiwan tidak hanya berpotensi membahayakan karyawan yang berlalu lalang namun juga berpotensi mengganggu proses lalu lintas produksi.
Potensi Luputnya Proyek
Peter menambahkan bahwa selain tidak aman bagi keselamatan karyawan, kerusakan jalan tersebut berpotensi menyebabkan kegagalan dalam salah satu audit internasional yang mewajibkan jaminan keselamatan karyawan.
Kewajiban Home to Home Safety dalam standar audit internasional, jelas Peter, mengharuskan perusahaan untuk memastikan keselamatan karyawan sejak dari tempat tinggal menuju tempat kerja, sampai karyawan kembali ke tempat tinggalnya dengan selamat. Terkait hal tersebut, Peter mengatakan bahwa pihaknya telah menerima email yang mempertanyakan kerusakan jalan Hang Kesturi yang berpotensi menggagalkan proyek yang akan dimulai setelah pandemi.
(Foto: Jajaran BP Batam menerima dokumentasi keluhan Kawasan Industri Kabil. Dok. Foto: BP Batam)
“Kabil saat ini, setelah pandemi, kondisinya sangat baik. Kita tahu ya selama 2 tahun lebih (pandemi Covid) kita dilema, bisnis berkurang, produksi berkurang, projek berhenti. Sekarang kondisi sangat baik. Oil and gas sudah mulai naik, sekarang Kawasan Industri Kabil, semua tenant kami sudah menuju full capacity, semua mulai berproduksi full,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Peter menjelaskan bahwa dalam kondisi industri Kabil yang saat ini sedang mempersiapkan sejumlah proyek besar asal Australia, UK, serta timur tengah, kondisi jalan yang masih rusak akan menggagalkan proses audit internasional dan berpotensi menyebabkan kehilangan proyek yang akan menyerap 6.000 lebih tenaga kerja jika kecelakaan lalu lintas terjadi.
Pada kesempatan yang sama, Peter juga mengapresiasi BP Batam yang tahun lalu telah menyelesaikan pembangunan jalan baru ke arah Batam Center dari arah Kabil. Ia berharap pemerintah dapat proaktif memperbaiki kondisi jalan dari arah Kabil ke Nongsa.
“…demi keamanan kalau bisa jalan yang baru digunakan untuk dua jalur, kalau bisa jalan yang rusak sementara kita tutup, lalu re-route jalan yang satu arah dibuat dua arah, karena project ini akan jalan agustus.” demikian disampaikan oleh Peter seraya menyampaikan apresiasi atas jalan yang baru terbangun.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Basuki dari PT. SMOE. Perbaikan jalan Hang Kesturi, hematnya, akan menyelamatkan nasib 6.000 karyawan yang akan mulai kembali melaksanakan projek SMOE pada bulan Agustus mendatang. Senada dengan Peter, Ia juga berharap untuk mencegah kecelakaan lalu lintas, kendaraan yang melalui Jalan Hang Kesturi dapat dialihkan ke ruas jalan yang baru rampung dikerjakan oleh BP Batam tahun lalu dengan menjadikannya dua arah untuk sementara.
Concern Serius BP Batam
Mewakili BP Batam, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol Ariastuty Sirait menanggapi serius keluh kesah tersebut. Kendati pemeliharaan jalan bukan wewenang BP Batam, Ariastuty menyampaikan bahwa pihaknya menaruh perhatian yang besar mengingat kerusakan terjadi pada kawasan industri.
“Kami tentu amat sangat concern terhadap kondisi ini, karena Batam sebagai daerah tujuan investasi, tentu penting untuk menjaga stabilitas dan kelancaran kegiatan industri di Batam. Kerusakan jalan ini, akan segera kami tindaklanjuti ya. Satu Jalan sudah kita bangun (jalan dari arah Kabil ke Batam Centre), selanjutnya yang sedang rusak tentu jadi perhatian kami,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Tuty, pihaknya akan segera mengambil beberapa tindak lanjut sebagai berikut. Pertama, menyampaikan kepada pimpinan BP Batam serta berkoordinasi dengan unit terkait untuk mencari solusi terbaik demi kelancaran kegiatan industri di Batam. Kedua, opsi yang mungkin segera dilakukan berupa pengalih-arusan lalu lintas Jalan Hang Kesturi kepada jalan yang baru dibangun demi keselamatan pengendara yang melalui jalan tersebut.
(Sumber: BP Batam, Batam Pos)